Sejak didirikan tahun 2005 Balai Banih Udang Pulau Mandah dibawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun bertujuan untuk membantu para petani tambak yang ada di Kabupaten Karimun bisa terbantu dalam permasalahan penyediaan Benih Udang untuk mengisi tambak mereka, karena selama ini petani tambak mengambil larva udang dari Situbondo, Bali, Aceh dan beberapa tempat lagi tentu dengan biaya yang tidak sedikit yang dikeluarkan untuk membeli larva udang dari luar Kabupaten Karimun. Dan di Kabupaten Karimun sendiri Cuma ada 2 tempat pembenihan udang selain di BBU Pulau Mandah satu lagi di Pantai Ketapang Desa Kundur Kacamatan Kundur Barat milik swasta. Yang mana pembenihan udang milik swasta tersbut dikhususkan untuk Udang Windu, sedangkan pembenihan di Balai Benih Udang Pulau Mandah dikhususkan untuk pembenihan udang vaname. Dengan niat tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun memnbangun segala fasilitas Balai Benih Udang tersebut sampai saat ini baru delapan puluh lima persen fasilitas yang ada tapi dalam tahap penyelesaian tersebut kami tetap menjalankan segala rutinitas pembenihan untuk membantu petani tambak Kabupaten Kakrimun.
Berbagai fasilitas yang sudah disediakan di Balai Benih udang tersebut adalah Kantor, Laboratorium, Hatchery, Rumah Jaga, Rumah Mesin, Rumah Blower, Bak Air (2005), Bak Pakan alami (2008) dan Pagar yang baru diselesaikan pada tahun 2009 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan berbagai fasilitas untuk pembenihan itu sendiri seperti Bak Larva, Blower, Mesin Dap, selang Aerasi, Mesin, Pakan buatan untuk Larva udang.
Dari awal pembangunan Balai Benih Udang ini sudah beberapa kali dilakukan pengoperasian atau melakukan kegiatan pembenihan udang, adapun udang yang sering dibenihkan disini adalah udang vanname (udang putih). Pada tahun 2009 ini kami melakukan pembenihan sebanyak 2 kali (2 Periode) yang pertama pada bulan Oktober yang menghasilkan larva udang vanname sebanyak 20.000 ekor, dan pada periode kedua yaitu pada bulan Desember dan hasilnya adalah sebanyak 110.000 ekor. Kecilnya hasil yang didapatkan pada periode pertama tersebut dikarenakan kondisi cuaca tidak menentu kadangkala hujan dan kadang panas hal ini yang kami rasa sangat mengganggu pertumbuhan udang tersebut dan ada juga faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi hasilnya.
Dan pada periode kedua hasilnya meningkat tajam dari periode pertama karena diperiode kedua cuacanya relative stabil karena sering terjadi panas daripada hujan, dan faktor-faktor pendukung lainnya juga tidak mengalami permasalahan yang mendalam seperti mesin nya macet, blowernya macet dan sebagainya. Pada periode kedua ini larva vanname ini kami salurkan ketambak yang ada di Pulau mandah sebanyak 100.000 yang dibagi menjadi 16 tambak sedangkan 10.000 ekor lagi kami berikan kepada petambak di Pamak Kec. Tebing. Dari bantuan ini diharapkan bisa membantu para petani tambak dapat meningkatkan taraf hidup mereka, dan Dinas Kelautan dan Perikanan juga tidak akan melepaskan begitu saja petani berjalan sendiri-sendiri kita akan monitoring terus melalui penyuluh-penyuluh yang ada di Kecamatan-Kecamatan supaya kendala yang dihadapai petani bisa diselesaikan dengan secepat mungkin sehingga program dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk membantu petani tambak tidak sia-sia adanya seperti pepatah mengatakan “melempar garam kelaut”.
Pada tahun 2010 ini diharapkan program BBU Pulau Mandah ini bisa tetap berjalan dengan baik dan bisa membuat program-program yang tepat untuk membantu para petani tambak, diharapkan pada tahun ini BBU Pulau Mandah bisa menghasilkan benih yang banyak dengan mutu yang baik pula dan bisa diberikan kepada petani tambak yang ada di Kabupaten Karimun. Di Kabupaten Karimun ini petani tambak yang terdata oleh para penyuluh dilapangan adalah Pulau Mandah sebanyak 20 tambak, Lubuk sebanyak 5 tambak, Gading sebanyak 5 tambak, Kobel (Sawang Laut) sebanyak 5 tambak, Kampung Asam sebanyak 7 tambak, Pongkar sebanyak 2 tambak dan Sei Raye sebanyak 2 tambak. Itulah tambak-tambak yan gada di Kaupaten Karimun yang saat ini terdata oleh para penyuluh disetiap Kecamatan. Dengan adanya program dari Dinas Kelautan dan Perikanan ini diharapkan bisa memotifasi petani tambak untuk mengerjakan tambaknya secara sungguh-sungguh karena apa yang kita kerjakan secara sungguh-sungguh pasti hasilnya akan maksimal yang kita dapatkan.
Berbagai fasilitas yang sudah disediakan di Balai Benih udang tersebut adalah Kantor, Laboratorium, Hatchery, Rumah Jaga, Rumah Mesin, Rumah Blower, Bak Air (2005), Bak Pakan alami (2008) dan Pagar yang baru diselesaikan pada tahun 2009 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), dan berbagai fasilitas untuk pembenihan itu sendiri seperti Bak Larva, Blower, Mesin Dap, selang Aerasi, Mesin, Pakan buatan untuk Larva udang.
Dari awal pembangunan Balai Benih Udang ini sudah beberapa kali dilakukan pengoperasian atau melakukan kegiatan pembenihan udang, adapun udang yang sering dibenihkan disini adalah udang vanname (udang putih). Pada tahun 2009 ini kami melakukan pembenihan sebanyak 2 kali (2 Periode) yang pertama pada bulan Oktober yang menghasilkan larva udang vanname sebanyak 20.000 ekor, dan pada periode kedua yaitu pada bulan Desember dan hasilnya adalah sebanyak 110.000 ekor. Kecilnya hasil yang didapatkan pada periode pertama tersebut dikarenakan kondisi cuaca tidak menentu kadangkala hujan dan kadang panas hal ini yang kami rasa sangat mengganggu pertumbuhan udang tersebut dan ada juga faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi hasilnya.
Dan pada periode kedua hasilnya meningkat tajam dari periode pertama karena diperiode kedua cuacanya relative stabil karena sering terjadi panas daripada hujan, dan faktor-faktor pendukung lainnya juga tidak mengalami permasalahan yang mendalam seperti mesin nya macet, blowernya macet dan sebagainya. Pada periode kedua ini larva vanname ini kami salurkan ketambak yang ada di Pulau mandah sebanyak 100.000 yang dibagi menjadi 16 tambak sedangkan 10.000 ekor lagi kami berikan kepada petambak di Pamak Kec. Tebing. Dari bantuan ini diharapkan bisa membantu para petani tambak dapat meningkatkan taraf hidup mereka, dan Dinas Kelautan dan Perikanan juga tidak akan melepaskan begitu saja petani berjalan sendiri-sendiri kita akan monitoring terus melalui penyuluh-penyuluh yang ada di Kecamatan-Kecamatan supaya kendala yang dihadapai petani bisa diselesaikan dengan secepat mungkin sehingga program dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk membantu petani tambak tidak sia-sia adanya seperti pepatah mengatakan “melempar garam kelaut”.
Pada tahun 2010 ini diharapkan program BBU Pulau Mandah ini bisa tetap berjalan dengan baik dan bisa membuat program-program yang tepat untuk membantu para petani tambak, diharapkan pada tahun ini BBU Pulau Mandah bisa menghasilkan benih yang banyak dengan mutu yang baik pula dan bisa diberikan kepada petani tambak yang ada di Kabupaten Karimun. Di Kabupaten Karimun ini petani tambak yang terdata oleh para penyuluh dilapangan adalah Pulau Mandah sebanyak 20 tambak, Lubuk sebanyak 5 tambak, Gading sebanyak 5 tambak, Kobel (Sawang Laut) sebanyak 5 tambak, Kampung Asam sebanyak 7 tambak, Pongkar sebanyak 2 tambak dan Sei Raye sebanyak 2 tambak. Itulah tambak-tambak yan gada di Kaupaten Karimun yang saat ini terdata oleh para penyuluh disetiap Kecamatan. Dengan adanya program dari Dinas Kelautan dan Perikanan ini diharapkan bisa memotifasi petani tambak untuk mengerjakan tambaknya secara sungguh-sungguh karena apa yang kita kerjakan secara sungguh-sungguh pasti hasilnya akan maksimal yang kita dapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar